Jangan Abaikan Dampak Dari Silent Treatment yang Sering Bikin Hubungan Retak
Silent treatment adalah tindakan diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya. Hal ini paling lumrah dilakukan seseorang atau pasangan yang sedang bertengkar

Silent treatment adalah tindakan diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya. Hal ini paling lumrah dilakukan seseorang atau pasangan yang sedang bertengkar; namun, bisa jadi dilakukan oleh seseorang yang menjadi korban kekerasan hingga pelecehan seksual agar terhindar dari ancaman pelaku. Silent treatment biasanya dilakukan seseorang untuk meredam emosinya, namun, buruknya silent treatment ini bisa menjadi alat untuk seseorang memanipulasi perasaan orang lain dan bisa dikatakan sebagai bentuk pelecehan emosi.
Sederet dampak dari sikap diam dan abai ini bisa jadi sangat tidak baik bagi hubungan. Namun, sayangnya mereka yang sudah “enjoy” dengan cara ini, akan sulit untuk berubah. Lantas, apa saja dampak yang bisa timbul dari silent treatment? mari simak berikut ini.
Key Moments
For You
1. Masalah tidak akan pernah mendapatkan solusi dan selesai
Salah satu dampak yang paling jelas dari mereka yang gemar melakukan silent treatment ini adalah ketidakmampuan dalam memecahkan permasalahan hingga masalah yang mereka alami tidak pernah menemukan solusi dan jalan keluar yang baik.
Dampak lain juga terlihat dari pasangan atau rekan yang menjadi korban dari silent treatment ini yang pasti lama-kelamaan akan merasa jenuh dan merasa tidak dihargai eksistensinya. Maka jangan heran jika kamu yang gemar melakukan silent treatment ini akan menemukan pasanganmu membicarakan aib hubungan kalian dengan orang lain untuk meluapkan emosi mereka yang tertahan.
2. Polanya akan terus terulang dengan masalah yang sama maupun berbeda
Mereka yang cenderung diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya saat sedang bertengkar akan mengulang tindakan mereka lagi dan lagi, karena dengan diam, mereka merasa mampu memanipulasi perasaan pasangannya, hingga memutarbalikkan keadaan. Mereka yang suka melakukan ini, cenderung ingin pasangannya yang duluan meminta maaf meskipun kesalahan terletak padanya. Mereka cenderung menghindar ketika pasangannya ingin berbicara serius dan menyelesaikan masalah.
3. Berkurangnya keintiman dalam sebuah hubungan
Silent treatment tidak hanya akan membuat orang yang melakukannya stres, melainkan pasangan atau orang lain yang pasti akan sama terkena imbasnya. Pasangan yang merasa dirinya diabaikanpun akan berfikir bahwa dirinya tidak pernah memiliki kesempatan untuk medebat dan mengutarakan perasaannya, sehingga ia harus menahan perasaannya sendiri. Hal ini tentu akan mengurangi intimasi sebuah hubungan yang kian lama membuatnya makin hambar. Makanya jangan heran kalau banyak pasangan yang memilih untuk selingkuh.
4. Berpotensi menciptakan toxic relationship
Salah satuhal yang membuat hubungan menjadi beracun atau kera disebut toxic relationship ini salah satunya adalah silent treatment yang dilakukan salah satu bahkan keduanya. Coba bayangkan di dalam sebuah hubungan, kamu tidak punya kesempatan untuk berdiskusi dari hati ke hati tentang apa yang kamu rasakan di saat hubungan sedang bermasalah.
Lalu, kira-kira langkah apa yang akan kamu pilih? Apakah akan bertahan dalam hubungan yang “mengurang emosi” atau menyerah dan pergi? Tentu mudah untuk pergi; namun, tidak untuk bertahan, karena kamu akan merasa seperti bertahan sendiri.
5. Kondisi psikologi pasangan yang menjadi korban dari silent treatment
Sederet dampak dari perilaku diam membisu ini juga sudah pasti dirasakan oleh pasangan atau orang yang menerimanya. Mereka akan merasa sangat tidak dihargai keberadaan dan perasaannya. Namun, selain itu dampak psikis yang dapat muncul antara lain:
- Kebingungan
- Amarah yang tidak tersalurkan
- Perasaan ditolak oleh si pelaku
- Merasa tidak dihormati hingga frustasi.
Dampak psikologi tersebut tentunya cukup berbahaya untuk mereka yang mungkin punya masalah dengan mentalnya hingga dapat menimbulkan trauma.\
6. Lama-kelamaan bisa berujung dengan perpisahan hingga kekerasan
Sekuat-kuatnya seseorang menerima perlakuan tidak menyenangkan, pasti akan ada masanya ia kelelahan dan habis kesabaran. Begitupula dengan mereka yang menjadi “korban” dari silent treatment berulang kali tanpa si pelaku mau menyadari tindakannya dan berubah. Dampak terbesar yang bisa dan seringkali terjadi adalah perpisahan. Tentunya tidak heran lagi kenapa sebuah hubungan bisa kandas hanya karena seseorang bersikap diam dan abai. Karena diabaikan itu nggak enak.
Ada kalanya diam itu menjadi emas, namun, adakalanya diam justru mematikan. Diam dan mengabaikan pasangan saat sedang ada masalah terkadang memang ada baiknya, namun, dalam penerapan yang kurang tepat, diam justru akan memberikan banyak dampak negatif dalam hubungan. Maka dari itu, pintar dalam membaca situasi dan perasaan bisa jadi kunci untuk sedikit menurunkan ego.
Share Your Story with Media Netizen Indonesia!
Got an exciting story or event happening around you? Let Netizen Indonesia be your platform! Share local events, important issues, or any noteworthy happenings with us. Reach out via WhatsApp or email, or post your updates directly on our website. Together, let's bring your stories to the forefront.
Disclaimer:
Account Role admin
If you enjoyed this news, please be sure to share it with your friends. Also, don't forget to like and subscribe to our Facebook page Profile
What's Your Reaction?






