Manten Pegon: Kekayaan Tradisi Pernikahan dari Surabaya
Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan perkembangan industrinya tetapi juga kaya akan warisan budaya yang unik. Salah satu kekayaan budaya tersebut adalah tradisi pernikahan Manten Pegon.

Netizen Indonesia - Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan perkembangan industrinya tetapi juga kaya akan warisan budaya yang unik. Salah satu kekayaan budaya tersebut adalah tradisi pernikahan Manten Pegon.
Meskipun mungkin kurang dikenal dibandingkan dengan adat pernikahan lainnya, Manten Pegon tetap memegang peranan penting dalam budaya Jawa Timur, terutama di Surabaya.
Key Moments
For You
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang tradisi Manten Pegon, mulai dari sejarah, prosesi, hingga makna di baliknya.
Sejarah dan Asal Usul Manten Pegon
Manten Pegon merupakan perpaduan unik dari berbagai budaya yang ada di Surabaya. Istilah "Pegon" sendiri merujuk pada sesuatu yang berbeda atau berbau asing.
Dalam konteks ini, Manten Pegon menggambarkan sebuah upacara pernikahan yang menggabungkan unsur-unsur budaya Jawa dengan budaya asing seperti Eropa, Arab, dan Tionghoa, dilansir lapispahlawan.co.id.
Sejarah Manten Pegon dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda, di mana terjadi akulturasi budaya yang kuat antara masyarakat lokal dan para pendatang.
Akulturasi ini tercermin dalam busana dan prosesi Manten Pegon, di mana pengantin perempuan mengenakan gaun panjang ala Eropa namun dengan tata rambut yang khas Jawa, lengkap dengan sanggul, untaian melati, kembang goyang, dan mahkota.
Sementara itu, pengantin laki-laki mengenakan jubah panjang dan sorban, yang merupakan pengaruh dari budaya Arab.
Prosesi dan Ritual Manten Pegon
Manten Pegon bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sebuah rangkaian prosesi adat yang kaya dengan nilai-nilai filosofis dan simbolik. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam upacara pernikahan Manten Pegon:
1. Acara Siraman
Prosesi Siraman merupakan tahap awal dalam upacara Manten Pegon. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri kedua mempelai dari segala macam keburukan dan mempersiapkan mereka secara rohani dan jasmani sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Air yang digunakan dalam acara siraman biasanya diambil dari sumber mata air yang suci atau telah didoakan oleh seorang ulama.
2. Acara Midodareni
Midodareni adalah malam sebelum hari pernikahan yang ditujukan untuk meminta doa restu dari leluhur dan Tuhan agar pernikahan yang akan dilangsungkan berjalan dengan lancar dan bahagia. Ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antara kedua keluarga besar.
3. Acara Nyantri
Pada pagi hari sebelum pernikahan, kedua mempelai dan keluarga besar mengikuti acara Nyantri, yang merupakan pengajian dan doa bersama sebagai bentuk syukur dan permohonan agar pernikahan berjalan dengan baik. Acara ini biasanya dipimpin oleh seorang kyai atau ulama yang dihormati oleh keluarga besar.
4. Akad Nikah
Akad Nikah adalah prosesi inti dalam pernikahan Manten Pegon, di mana kedua mempelai dinikahkan secara sah menurut ajaran agama Islam. Prosesi ini dihadiri oleh wali dari kedua mempelai dan dipimpin oleh seorang penghulu atau imam.
5. Walimatul Ursy
Setelah akad nikah, acara dilanjutkan dengan Walimatul Ursy atau pesta pernikahan. Ini adalah momen di mana kebahagiaan kedua mempelai dirayakan bersama keluarga besar dan kerabat.
6. Khataman
Khataman adalah penutupan dari seluruh rangkaian prosesi adat pernikahan. Kedua mempelai dan keluarga besar membaca doa bersama untuk memohon berkah dan kebahagiaan dalam pernikahan yang baru saja dilangsungkan.
Makna dan Filosofi di Balik Manten Pegon
Tradisi Manten Pegon memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Jawa. Perkawinan yang melibatkan dua budaya yang berbeda menunjukkan adanya pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman. Hal ini juga mencerminkan semangat toleransi yang tinggi di kalangan masyarakat, serta mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar etnis.
Namun, sayangnya, tradisi Manten Pegon kini semakin jarang dilaksanakan. Banyak generasi muda yang mulai meninggalkan tradisi ini karena dianggap tidak relevan dengan kehidupan modern.
Padahal, Manten Pegon bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga identitas yang membedakan Surabaya dari daerah lain. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melestarikan dan mempelajari adat pernikahan ini agar tidak punah.
Pentingnya Melestarikan Manten Pegon
Melestarikan tradisi Manten Pegon bukan hanya tentang menjaga warisan nenek moyang, tetapi juga tentang memahami dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.
Surabaya, dengan segala kekayaannya, harus terus mempromosikan dan melestarikan tradisi ini, baik melalui acara-acara budaya, pendidikan, maupun media.
Selain itu, menjaga tradisi Manten Pegon juga bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang potensial bagi kota Surabaya.
Dengan mengangkat nilai-nilai dan keunikan dari Manten Pegon, Surabaya dapat menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesia.
Untuk Anda yang tertarik melihat langsung atau bahkan mengadakan upacara Manten Pegon, lokasi yang sering digunakan adalah di berbagai tempat kebudayaan atau gedung pertemuan di Surabaya.
Salah satu tempat yang dikenal sering menjadi lokasi pelaksanaan Manten Pegon adalah Balai Pemuda Surabaya, yang terletak di Jalan Gubernur Suryo No.15, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
Di tempat ini, berbagai acara budaya, termasuk Manten Pegon, sering diselenggarakan dan dapat menjadi tempat yang ideal untuk merasakan langsung keunikan tradisi ini.
Melalui pengenalan dan pelestarian tradisi Manten Pegon, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya identitas kita sebagai bangsa yang beragam.
Mari kita bersama-sama menjaga keindahan tradisi ini agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi yang akan datang.
Share Your Story with Media Netizen Indonesia!
Got an exciting story or event happening around you? Let Netizen Indonesia be your platform! Share local events, important issues, or any noteworthy happenings with us. Reach out via WhatsApp or email, or post your updates directly on our website. Together, let's bring your stories to the forefront.
Disclaimer:
Account Role admin
If you enjoyed this news, please be sure to share it with your friends. Also, don't forget to like and subscribe to our Facebook page Profile
What's Your Reaction?






