Penangkapan Bjorka : Netizen tak percaya dengan hasilnya!

Ditangkapnya hacker Bjorka saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.Sosok hacker Bjorka yang berinisial WFT (22) tertangkap di desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat,Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa, 23 September 2025.

Banyak netizen yang meragukan WFT adalah sosok Bjorka yang asli. WFT mengklaim meretas 4,9 juta data nasabah sebuah bank namun rencana itu belum sempat dijalankan. Data tersebut bukan hanya berasal dari dalam negeri saja namun juga internasional.

Artikel Penting

For You

Program MBG Mulai Dibuka! 190 lokasi SPPG Siap Operasio...

Netizen 9 bulan yang lalu  0  44

Profil Fat Cat, Gamer Viral Nekat Akhiri Hidup karena C...

Netizen 1 Tahun yang lalu  0  156

Pendaftaran SNPMB 2025 Segera Dibuka, Lakukan Cek Akred...

Netizen 9 bulan yang lalu  0  52

Promosi: Belanja online murah dan mudah di Toko Netizen Indonesia aja! Klik disini!

Penyidik juga tak bisa gegabah memastikan bahwa WFT merupakan Bjorka yang dicari-cari sejak 2022.Menurut Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya,AKBP Fian Yunus bahwa kepastian WFT adalah Bjorka yang asli masih terus didalami.

Masih menurut Fian Yunus, dari pemeriksaan awal memamng ada petunjuk.Nama Bjorka sejak 2020 di akun X atau Twitter hanya dimiiki oleh WFT. Yang menandakan bahwa sejak tahun itu tidak ada akun lain yang namanya serupa.

"Tetapi dari bukti digital awal yang kemarin saya sampaikan dari akun X memang akun Twitter itu dari 2020 yang dia punya. Jadi tahun 2020 tidak ada akun lain dengan nama Bjorka,cuma punya dia. Apakah dia itu? ya,kita masih perlu,kan baru satu bukti, perlu dicek lagi dengan bukti lainnya,'ujarnya.

Dia juga menerangkan bahwa Bjorka di dark web tercatat beberapa kali mengklaim telah membobol berbagai data kementrian sampai nama-nama pejabat. Semua itu sedang dicocokkan dengan jejak digital WFT.

"Pelaku ini bermain di dark web, sudah mulai mengekplore sejak tahun 2020," lanjut Fian kepada wartawan di Mapolda metro Jaya, Kamis(2/10/2025).

'Itu nanti akan kita bandingkan dengan bukti digital yang sedang diproses di labfor. dan begitu kita temukan, baru kita pastikan bahwa dia orang yang sama."ujar Fian.

Fian menambahkkan bahwa WFT beberapa kali mengubah username miliknya. Dari bjorka,menjadi Skywave, Shint Hunter dan yang terakhir Opposite6890 pada agustus 2025. Hal itu dilakukannya untuk mengelabui aparat.

'Jadi pelaku melakukan perubahan nama adalah untuk menyamaran dirinya dengan menggunakan berbagai macam email dan nomor telepon atau apapun itu sehingga yang berangkutan susah untuk dilacak oleh aparat penegak hukum,"tandasnya.

Fian mengatakan butuh waktu enam bulan untuk mengungkap WFT. Polisi melacak hingga mengumpulkan bukti-bukti sebelum menangkap WFT.

Seperti diketahui, bahwa akun Bjorka sdah lama jadi perhatian publik. Karena sering membocorkan beberapa hal terkait peretasan.

Salah satunya adalh terkait dengan kasus penembakan Brigadir J. Yang kemudian diketahui bahwa pelaku utamanya adalah Irjen Sambo.

Bahkan saat itu akun bjorka sempat dianggap melakukan pengalihan isu terkait dengan pembunuhan tersebut. Namun semua itu di bantah oleh akun Bjorka.

Ketenaran akun Bjorka membuat orang beramai-ramai membuat akun dengan nama yang serupa. Dan yang terbaru, polisi berhasil menangkap pemilik akun Bjorka.

Akan tetapi banyak netizen yang meragukan pemilik akun Bjorka yang ditangkap polisi. Pasalnya, akun Bjorka yang sempat menghilang beberapa waktu lalu muncul kembali dengan nickname Bjorkanism.

Yang membuat netizen heran, saat terjadi penangapan pemilik akun Bjorka beberapa waktu lalu, akun Bjorkanism dengan 59 ribu pengiut melakukan update status di instagramnya.

"You think its me? Every one uses my name, but you don’t realize im still free. The one who appeared in 2022 ( Kau pikir itu aku? Semua orang bisa pakai namaku, tapi kau tak sadar aku masih bebas. Yang muncul di tahun 2022." tilisnya dikutip pada jumat (3/10/2025).