Artikel Teknologi

Netizen Menghakimi Anita Tumbler di Media Sosial

Netizen kembali memperlihatkan bagaimana media sosial dapat berubah menjadi pengadilan tanpa proses lewat kasus anita tumbler.

NetizenNetizen
Tanggal: Desember 2, 2025 | Lokasi: Indonesia
 0  20
Netizen Menghakimi Anita Tumbler di Media Sosial

Netizen kembali memperlihatkan bagaimana media sosial dapat berubah menjadi pengadilan tanpa proses lewat kasus anita tumbler.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa unggahan personal di media sosial dapat berdampak luas dan tidak lagi bersifat pribadi.

Artikel Penting

For You
Promosi: Belanja online murah dan mudah di NetizenOS.com aja! Klik disini!

Firman Kurniawan, Pemerhati budaya dan komunikasi digital, mengungkapkan bahwa masih banyak pengguna media sosial yang keliru menganggap media sosial sebagai ruang privat. Ia mengingatkan, apa pun yang dibagikan di medsos akan otomatis menjadi konsumsi publik.

“Jadi media sosial tidak sebebas itu. Jelas, itu keniscayaan atau tidak bisa dihindari,” ujar Firman dikutip dari Beritasatu.com, Senin (1/12/2025).

Firman menjelaskan, media sosial yang berperan sebagai mass self-communication membuat setiap unggahan berpotensi berdampak besar. Hal ini termasuk risiko cancel culture, seperti yang terjadi dalam kasus Anita, yang mana curahan pribadi berubah menjadi isu nasional dan memancing penghakiman publik.

Menurut firman, fenomena trial by social media, yakni situasi ketika netizen bertindak sebagai hakim, tidak akan pernah menghasilkan keputusan yang adil.

Ia kemudian menekankan bahwa sistem hukum memberi kesempatan pembelaan kepada siapa pun, sementara di media sosial seseorang dapat dilabeli bersalah hanya berdasarkan potongan informasi yang viral.

Firman juga mengatakan reaksi netizen di dunia maya sering muncul tanpa melihat konteks secara penuh. Ia pun mencontohkan kejadian satpam Grand Indonesia pada 2023 yang sempat dituduh memukul anjing, tetapi kemudian terbukti hanya melindungi kucing dari serangan anjing tersebut.

Selain itu, ia mengungkap berbagai risiko psikologis yang bisa terjadi akibat penghakiman digital, seperti kasus bunuh diri selebritas Korea Selatan akibat tekanan netizen.

Firman meminta pengguna medsos untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, ia menekankan pentingnya memahami konteks sebelum memberikan reaksi.

“Seburuk apa pun peristiwanya, harus dilihat konteksnya apa,” tandasnya.


Bagikan Informasi dan Opinimu di Netizen Indonesia!

Punya informasi menarik tentang sekitarmu? Mari bagikan di Netizen Indonesia baik itu isu penting, atau kejadian penting lainnya. Hubungi kami melalui WhatsApp atau email, atau posting secara langsung di situs web kami. Bersama-sama, mari kita viralkan informasimu ke halaman depan.


Bagaimana Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow