5 Destinasi Wisata Tersembunyi di Jawa Tengah
Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Tersembunyi di Jawa Tengah, salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan Candi Borobudur, Dieng Plateau, dan berbagai kisah sejarah dan budayanya yang kaya.
Netizen Indonesia - Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Tersembunyi di Jawa Tengah, salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan Candi Borobudur, Dieng Plateau, dan berbagai kisah sejarah dan budayanya yang kaya. Namun, di balik destinasi wisata utamanya, Jawa Tengah juga menyimpan pesona destinasi tersembunyi yang mungkin belum banyak orang ketahui. Artikel ini akan membahas lima destinasi tersembunyi yang patut dijelajahi di Jawa Tengah, dan setiap destinasi ini memiliki daya tarik uniknya sendiri yang akan memikat para pelancong yang berani menjelajahinya.
1. Destinasi Wisata Alam di Telaga Warna, Dieng Plateau
Telaga Warna Dieng merupakan salah satu destinasi wisata eksotis yang ada di Dataran Tinggi Dieng atau Dieng Plateau. Seperti kita ketahui bersama, Dataran Tinggi Dieng memiliki banyak potensi alam yang layak untuk dikunjungi, sebut saja: Sumur Jalatundo, Kawah Candradimuka, Museum Kailasa, Kompleks Candi Arjuna, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Top Headlines
- Unik dan Autentik, Ini 6 Oleh-oleh Khas Magetan yang Wa...
- 5 Air Terjun Tertinggi di Dunia Memiliki Tinggi Hampir ...
- 8 Tempat Wisata di Pacitan yang Wajib Dikunjungi dalam ...
- Read This Kota Surabaya: Menelusuri Jejak sebagai Kota Pahlawan
- Read This Manchester United: Klub Serba Salah yang Kerap Diolok-olok
- offer Belanja Online Produk Indonesia di Indonesia Store aja! Click here
It's For You
Telaga Warna Dieng terkenal akan warna telaga atau danaunya yang unik, konon katanya danaunya bisa berubah warna. Di area Telaga Warna Dieng sebenarnya terdapat beberapa telaga atau danau lainnya, yakni: Telaga Merdada, Telaga Cebong, Telaga Pengilon, dan Telaga Menjir.
Legenda atau mitos akan terbentuknya Telaga Warna Dieng ini memiliki banyak versi dengan cerita yang beragam. Salah satu legenda menyebutkan bahwa Telaga Warna Dieng dipercaya sebagai tempat mandinya para bidadari khayangan. Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa Telaga Warna Dieng terbentuk berawal dari sebuah cincin seorang bangsawan yang sangat sakti terlempar ke tengah telaga. Dimana perubahan warna telaga dianggap sebagai luruhan dari warna cincin tersebut.
Sedangkan jika dilihat secara ilmiah, fenomena perubahan warna yang terjadi pada Telaga Warna Dieng ini diakibatkan oleh kandungan sulfur yang tinggi. Sehingga mempengaruhi warna air telaga jika terkena pantulan sinar matahari. Proses awal terbentuknya Telaga Warna Dieng ini diakibatkan oleh letusan gunung berapi purba yang terjadi beberapa ratus juta tahun yang lalu.
Lokasi Telaga Warna Dieng berada di kawasan dataran tinggi Dieng, tepatnya berada di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. Akses menuju Telaga Warna Dieng jika ditempuh dari Yogyakarta akan menempuh sekitar 3 jam perjalanan, sedangkan dari arah Wonosobo akan menempuh jarak kira-kira sejauh 25 km.
2. Kebudayaan di Desa Kedung Kayang, Magelang
Desa Kedung Kayang di Magelang memiliki beberapa tradisi dan kebudayaan yang unik dan masih lestari hingga saat ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Sungkem Tlompak: Tradisi ini digelar oleh warga Desa Banyusidi yang tinggal di lereng Gunung Merbabu. Setiap momen Idul Fitri, mereka mengadakan sungkem tlompak untuk mengirim doa dan memohon keselamatan kepada Yang Mahakuasa. Tradisi ini melibatkan tumpeng, sesajen kembang, dan kostum tradisional seperti penari topeng dan Gatotkaca.
Sedekah Candi Gunung Wungkir: Setiap tahun, warga mengadakan ritual di Situs Gunung Wukir. Ritual ini sebagai ungkapan rasa syukur dan juga sarana mengenalkan prasasti yang ada di sana. Acara dimulai dengan arak-arakan keliling desa dan berhenti di tempat upacara dengan gunungan tumpeng.
Ruwat Bumi di Gunung Tidar: Ritual ini berlangsung di Gunung Tidar yang terletak di tengah Kota Magelang. Warga mengenakan pakaian tradisional saat mengikuti acara ini. Ritual ruwat bumi melibatkan membawa tumpeng lanang dan wadon.
Ritual Pradaksina di Candi Borobudur: Para biksu mengadakan ritual pradaksina di Candi Borobudur saat matahari terbit. Mereka mengenakan topi merah berbentuk jambul sambil berputar mengelilingi candi sebanyak tiga kali. Ritual ini melibatkan terompet, kerang, dan bunga teratai berbahan kertas.
Nikah Tembakau: Di Magelang, terdapat tradisi unik yang disebut “nikah tembakau”. Tradisi ini melibatkan pernikahan antara dua batang tembakau yang diikat bersama. Meskipun hanya simbolis, tradisi ini menarik perhatian banyak orang. Semua tradisi ini merupakan bagian dari kekayaan budaya Magelang yang patut dijaga dan dilestarikan. ????
Destinasi Wisata Kedung Kayang Waterfall
3. Pesona Sejarah di Candi Selogriyo, Kabupaten Temanggung
Candi Selogriyo adalah sebuah destinasi wisata peninggalan purbakala yang terletak di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Meskipun hanya satu candi, Candi Selogriyo memiliki keunikan tersendiri, berbalut sejarah, serta mitos yang dipercaya hingga saat ini.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Candi Selogriyo:
Ukuran dan Bentuk: Candi Selogriyo memiliki ukuran 4,2 meter x 4,2 meter, serta tinggi sekitar 4,96 meter. Bagian atapnya memiliki dua tingkatan.
Lokasi: Candi Selogriyo berada di lereng timur kumpulan tiga bukit, yaitu Bukit Condong, Giyanti, dan Malang. Tepatnya berada di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Lokasinya hanya sekitar 12 km dari pusat kota Magelang.
Sejarah Penemuan: Candi Selogriyo ditemukan pada tahun 1835 oleh Residen Magelang yang menjabat di masa penjajahan Belanda, bernama Hartmann. Pada tahun 1913, pemerintah Belanda mendirikan lembaga kepurbakalaan untuk melestarikan candi-candi, termasuk Candi Selogriyo.
Meskipun terletak di lokasi terpencil, destinasi wisata Candi Selogriyo selalu ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan. Kunjungan ke tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga nilai edukasi sejarah dan budaya. Jadi, jika Anda mencari destinasi wisata bersejarah yang cantik, Candi Selogriyo adalah pilihan yang tepat!
4. Wisata Alam di Grojogan Sewu, Karanganyar
Grojogan Sewu adalah salah satu destinasi wisata air terjun eksotis yang terletak di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 81 meter dan dikelilingi oleh alam yang asri dengan pepohonan rindang yang menjulang tinggi. Kawasan ini juga merupakan bagian dari Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong.
Sejarah menarik terkait Grojogan Sewu adalah pemberian nama tersebut. “Grojogan” berarti “air terjun” dalam bahasa Jawa, dan “sewu” berarti “seribu”. Meskipun tidak ada seribu air terjun di sana, namun jumlah air terjun yang ada menjadi dasar mengapa kawasan ini dinamakan Grojogan Sewu. Mitos yang berkembang di sekitar air terjun ini juga menambah daya tariknya, termasuk mitos tentang jembatan yang dapat mempengaruhi hubungan sepasang kekasih.
Untuk mencapai Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi. Selain menikmati keindahan air terjun, Anda juga dapat berinteraksi dengan kawanan kera yang sering berkeliaran di sekitar kawasan ini. Jadi, jika Anda mencari destinasi wisata alam yang eksotis, Grojogan Sewu adalah tempat yang tepat!
5. Persembunyian Eksotis di Pantai Menganti, Kebumen
Pantai Menganti di Kebumen adalah sebuah hidden paradise yang menawarkan keindahan alam yang memikat. Berlokasi di balik perbukitan, pantai ini seperti miniatur New Zealand versi Kebumen. Apa saja yang membuat Pantai Menganti begitu eksotis? Mari kita jelajahi destinasi wisata ini :
Keindahan Alam: Pantai Menganti menawarkan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih berwarna biru. Pemandangan kontras antara pasir, laut, dan perbukitan membuatnya sangat instagramable.
Kawasan Geopark: Pantai Menganti merupakan bagian dari Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong. Kawasan taman bumi ini memiliki luas 543.599 kilometer persegi yang mencakup 117 desa dan 12 kecamatan1.
Legenda dan Sejarah: Selain panorama eksotis, destinasi wisata ini menyimpan legenda dan sejarah menarik. Menurut cerita rakyat, pantai ini pernah menjadi tempat melarikan diri seorang panglima perang Majapahit karena hubungannya dengan kekasihnya tidak direstui oleh orangtuanya2.
Menara Mercusuar: Di pantai ini terdapat menara mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1915. Menara ini memberikan pesona tersendiri di tengah keindahan alam Pantai Menganti3.
Jadi, jika Anda mencari tempat persembunyian eksotis, Pantai Menganti adalah pilihan yang sempurna!
Share Your News on Netizen Indonesia
Got news to share? Post your stories, updates, and announcements on Netizen Indonesia and reach a wider audience. Join our community today and make your voice heard!
Disclaimer
Account Role
This article has been posted by the Admin, in this blog content is fully trusted. Profile
What's Your Reaction?