5 Jamu Legendaris dari Indonesia yang Wajib Kamu Coba
Jamu telah menjadi bagian penting dari tradisi Indonesia selama berabad-abad. Temukan lima jenis jamu legendaris yang wajib kamu coba dan rasakan manfaat serta kelezatannya yang luar biasa.
Netizen Indonesia - Jamu, racikan tradisional khas Indonesia, telah diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh UNESCO melalui sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage.
Menurut informasi dari Kemlu Indonesia, jamu, yang diyakini sudah ada sejak abad ke-8, terlihat dalam relief Candi Borobudur dan berbagai manuskrip kuno lainnya.
Top Headlines
- Rekomendasi iPad Paling Keren untuk Pelajar Biar Produktif
- Presiden Jokowi Menyihir Publik dengan Baju Adat Takwo ...
- Kulit Telur, Bahan Dapur yang Ternyata Ampuh untuk Subu...
- Read This SIM Hilang? Tenang, Urus Sekarang Juga dengan Cara Ini
- Read This 5 Inspirasi Kebaya dan Busana Adat untuk 17 Agustus
- offer Belanja Online Produk Indonesia di Indonesia Store aja! Click here
It's For You
Secara etimologi, kata "jamu" berasal dari "djampi," yang berarti proses penyembuhan menggunakan ramuan obat dan doa, sementara "oesodho" berhubungan dengan kesehatan.
Berdasarkan e-journal Avatara dari Universitas Negeri Surabaya, relief Kharmawibhangga di Candi Borobudur yang diperkirakan berasal dari tahun 722 Masehi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jamu diartikan sebagai obat yang terbuat dari bahan herbal seperti akar, daun, dan lainnya, yang biasanya disajikan dalam bentuk minuman.
Untuk memahami berbagai jenis jamu tradisional dan manfaatnya, simak penjelasan berikut.
Beras kencur
Kencur, dengan rasa pedas khasnya, sering dicampur dengan beras tumbuk untuk membuat jamu beras kencur.
Jamu ini dikenal mampu menyegarkan tubuh, mencegah batuk, meningkatkan nafsu makan, dan memperbaiki kualitas suara.
Banyak penyanyi di Indonesia yang menggunakan kencur sebagai ramuan untuk menjaga kualitas suara mereka dan mencegah tenggorokan sakit.
Kunyit Asam
Kunyit asam adalah minuman jamu yang dibuat dari kunyit (Curcuma domestica Vahl) dan asam.
Kunyit diproses dengan cara diparut atau ditumbuk untuk mendapatkan ekstraknya, yang kemudian dicampur dengan asam tamarin (Tamarindus indica L.) dan diberi tambahan gula aren atau gula merah.
Jamu ini dikenal memberikan rasa segar dan asam, serta memiliki khasiat dalam mencegah sariawan dan meredakan nyeri menstruasi.
Uyup-uyup
Jamu uyup-uyup, yang juga dikenal sebagai gepyokan, adalah jenis jamu tradisional yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Jamu ini dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya serta kemampuannya membantu meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui.
Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan jamu uyu-uyup meliputi kencur, jahe, bangle (Zingiber montanum), lengkuas, kunyit, dan temu giring (Curcuma heyneana).
Sinom
Sinom, dalam bahasa Jawa, merujuk pada daun asam muda yang sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan jamu.
Proses pembuatan jamu sinom dimulai dengan menumbuk daun asam muda hingga halus, lalu mencampurkannya dengan air asam Jawa.
Untuk memberikan rasa yang lebih kompleks, gula aren atau gula merah ditambahkan, menciptakan kombinasi rasa asam manis yang menyegarkan.
Jamu sinom tidak hanya dikenal karena rasanya yang segar, tetapi juga karena manfaatnya yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti membantu pencernaan dan meningkatkan stamina.
Jamu pahitan
Jenis jamu tradisional selanjutnya menggunakan campuran beberapa bahan herbal yang memiliki khasiat khusus.
Salah satunya adalah jamu yang terbuat dari daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dan brotowali (Tinospora crispa).
Daun sambiloto terkenal dengan sifatnya yang pahit, namun sangat efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Brotowali juga memiliki khasiat serupa, membantu menyehatkan tubuh dan mengatasi gangguan pencernaan.
Bahan lain yang digunakan adalah pule (Alstonia scholaris L. R. Br.), yang dikenal untuk membantu memperbaiki kesehatan tulang dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Widor laut (Strychnos ligustrina), yang juga termasuk dalam campuran, dipercaya membantu meningkatkan stamina dan vitalitas.
Adas (Foeniculum vulgare) ditambahkan untuk memberikan efek menenangkan pada pencernaan dan membantu mengurangi gas serta kembung.
Walaupun jamu ini memiliki rasa yang sangat pahit, manfaat kesehatannya sangat besar.
Jamu pahitan ini dipercaya dapat membersihkan darah, menyembuhkan gatal-gatal, dan mencegah alergi.
Setelah meminum jamu pahitan, biasanya efek rasa pahitnya dinetralisir dengan minum kunyit asem, yang memberikan rasa asam segar dan menambah manfaat kesehatan dari jamu tersebut.
Kunyit asem sendiri juga dikenal untuk memperbaiki pencernaan dan memiliki sifat anti-inflamasi.
Kombinasi dari kedua jamu ini menawarkan solusi tradisional yang kaya manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Share Your News on Netizen Indonesia
Got news to share? Post your stories, updates, and announcements on Netizen Indonesia and reach a wider audience. Join our community today and make your voice heard!
Disclaimer
Account Role
This post is self-published, and its important to note that Netizen Indonesia neither endorses nor takes responsibility for the views expressed by the author. We encourage open dialogue and varied perspectives, but the opinions shared in this post are solely those of the author. Profile
What's Your Reaction?