Sinopsis Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Kisah Cinta Penari dan Tentara

Yuk, simak sinopsis novel Ronggeng Dukuh Paruk karangan Ahmad Tohari. Buku ini merupakan salah satu buku wajib baca yang mengulas tentang periode kelam Indonesia.

Sinopsis Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Kisah Cinta Penari dan Tentara

Dukuh Paruk merupakan sebuah desa yang selalu dilanda kekeringan. Warga desanya pun miskin, bodoh, dan dipenuhi dengan kepercayaan mistis. Rasus adalah salah satu anak yang berasal dari pedukuhan ini. 

Sama seperti beberapa anak di generasinya, Rasus tidak memiliki orangtua. Ia diasuh oleh neneknya yang renta akibat kejadian keracunan tempe bongkrek massal berpuluh tahun silam di desa itu.

Meski merupakan sebuah desa yang miskin, namun Dukuh Paruk memiliki suatu kebanggan tersendiri. Adalah tradisi meronggeng yang menjadi sumber kehormatan warga desa ini. 

Ronggeng adalah tradisi tarian yang dibawakan oleh seorang penari cantik. Ronggeng juga merupakan nama penari pada tradisi tersebut.

Untuk menjadi ronggeng, seseorang harus “dihinggapi” oleh suatu indang. Atau dengan kata lain, hanya mereka yang berbakatlah yang bisa menjadi penari tradisi itu. Dan kebetulan, kawan sekaligus cinta pertama Rasus, yakni Srintil memiliki bakat luar biasa menjadi ronggeng.

Bakat Srintil langsung diketahui oleh kakeknya sendiri, Sakarya. Dan Sakarya merasa dengan menjadikan Srintil sebagai ronggeng, ia bisa menghapus dosa kedua orangtua cucunya itu. 

Sebab, keracunan tempe bongkrek massal beberapa puluh tahun silam disebabkan orangtua Srintil. Saat itu, kedua orangtua Srintil yang notabene penjual makanan tanpa sengaja memproduksi lauk yang mengandung bakteri beracun.

Demi mencapai tujuannya, Sakarya menghubungi suami istri Kertajaya yang dikenal bisa mendidik Srintil menjadi ronggeng. Srintil sendiri demikian bahagia menjadi ronggeng. Ia menikmati betul saat bisa berlenggak-lenggok menjadi perhatian seluruh warga. Desa miskin itu pun bergelora lagi dalam irama musik calung yang menggetarkan.

Tak Terima Srintil Menjadi Ronggeng Dukuh Paruk

Satu-satunya yang tidak bergembira atas naiknya Srintil menjadi ronggeng adalah Rasus. Ada beberapa alasan mengapa Rasus merasa tak mampu menerima kenyataan tersebut. 

Pertama, ia mencintai Srintil dan tak kuasa ketika orang lain merasakan hal yang sama. Kedua, ia ingin memiliki Srintil namun dengan menjadi ronggeng, Srintil adalah “milik bersama.” 

Dan ketiga, ia secara aneh membayangkan Srintil seperti sosok ibunya dan gambaran ronggeng jelas tak cocok dengan hal tersebut.

Perlu diketahui, selain menari, pada umumnya ronggeng juga menjadi pelayan laki-laki. Hanya saja, ronggeng hanya melayani laki-laki kaya raya. 

Rasus yang saat itu hanya bocah ingusan jelas tak kuasa menghadapi citra tersebut pada Srintil. Apalagi, ia pun selalu tersisih dengan lelaki kaya raya yang bisa memberikan bergram emas sampai seekor kerbau untuk perempuan pujaannya itu.

Srintil tak pernah paham dengan perasaan Rasus. Ia hanya merasa Rasus adalah teman baiknya yang mendukungnya dengan ikhlas saat menghadiahinya sebuah keris kecil. Dan karena rasa pertemanan itu pula, Srintil memilih Rasus sebagai laki-laki untuk “dikawininya” sebelum yang lain membayarnya. 

Perjalanan kedua insan ini pun terpisah jauh. Srintil sangat berbahagia dengan kehidupannya sebagai ronggeng. Ia bukan hanya penuh harta tapi juga disanjung di mana-mana. 

Sebab di Dukuh Paruk dan di daerah di sekitarnya, pekerjaan ronggeng memang bukan pekerjaan hina. Kaum ibu pun mengelu-ngelukan Srintil tanpa rasa cemburu berlebihan.

Di sisi lain, Rasus merasa tertekan. Ia merasa benci dengan Dukuh Paruk yang merampas wanita pujaannya. Ia pun pergi dari desa itu meninggalkan neneknya, Srintil, dan semua kenangan buruk di sana. Ia mencari pekerjaan di pasar sampai suatu ketika mendapatkan pekerjaan tetap sebagai tentara.

Diterima sebagai prajurit jelas merupakan sebuah prestasi luar biasa bagi anak desa miskin seperti dirinya. Perlahan-lahan ia pun bisa mengobati rasa sakit hatinya dengan pekerjaan barunya tersebut. 

Ia begitu tekun dengan kehidupannya sampai suatu ketika mendengar kabar tak mengenakkan dari kampung halamannya. Disebutkan, kriminalitas sedang terjadi di mana-mana, dan Dukuh Paruk pun tak lepas dari ancaman para kriminal yang akan menjarah rumah warga

Meski sebagian besar orang desa miskin, namun tidak demikian bagi Srintil dan suami-istri Kertajaya. Rasus pun turut menyertai koleganya untuk mengamankan pedukuhan tersebut. Di sana, ia dipertemukan kembali dengan Srintil yang ternyata menemukan benih-benih cinta untu Rasus.

Ya, keyakinan Srintil untuk menjadi ronggeng telah goyah. Dalam angan-angannya, ia ingin menimang bayi dan menjadi seorang istri. 

Sosok Rasus yang perkasa membuatnya jatuh hati. Sayang sekali, cinta Srintil bertepuk sebelah tangan. Rasus, meski tak menolak secara langsung, namun juga tidak membalas rasa kasih yang diperlihatkan perempuan pujaannya dulu.

Nah, kiranya demikianlah sinopsis novel Ronggeng Dukuh Paruk karangan Ahmad Tohari. Semoga bermanfaat.