Gempa Garut, Ini Penyebab dan Dampaknya!

Garut kembali diguncang gempa pada tanggal 27 April 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini berpusat di perairan selatan Jawa Barat.

Gempa Garut, Ini Penyebab dan Dampaknya!

Garut kembali diguncang gempa pada tanggal 27 April 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini berpusat di perairan selatan Jawa Barat dengan kekuatan 6,2 magnitudo (data mutakhir BMKG).

Peristiwa gempa Garut ini terjadi sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB dengan kedalaman 10 kilometer. Adapun lokasi gempa berada di 8,42 Lintang Selatan dan 107,26 Bujur Timur. Gempa ini tidak berpotensi tsunami dengan titik episentrum gempa berada 151 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Penyebab Gempa

Gempa pada sabtu malam terasa hingga Bandung dan Jabodetabek. BMKG menjelaskan bahwa gempa ini terjadi karena adanya aktivitas deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Gempa termasuk dalam jenis gempa bumi menengah jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

Aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia tersubduksi di bawah lempeng Eurasia yang berada di selatan Jawa Barat atau disebut juga dengan intra-slab earthquake atau gempa dalam lempeng.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini tak berpotensi memicu gelombang tsunami dan memiliki mekasnisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak Gempa di Garut 27 April 2024

Warga Jabodetabek ikut merasakan gempa yang terjadi di Garut. Beberapa bangunan rusak akibat gempa. Berikut beberapa wilayah yang turut merasakan gempa Garut, berikut data menurut BMKG:
1. Skala IV MMI:
- Sukabumi,
- Tasikmalaya.
2. Skala III-IV MMI:
- Tangerang,
- Tangerang Selatan (Tangsel),
- Bogor,
- DKI Jakarta,
- Kebumen,
- Banyumas,
- Cilacap,
- Purwokerto.
3. Skala III MMI:
- Bantul,
- Sleman,
- Kulonprogo,
- Trenggalek,
- Malang.

Untuk jumlah bangunan yang rusak akibat gempa hingga minggu sore 28 April 2024 tercatat rumah rusak sebanyak 131 unit dan 18 kerusakan fasilitas umum.

Selain itu, dampak gempa juga terjadi di Kabupaten Ciamis dengan 12 rumah rusak tersebar di lima kecamatan yaitu, Banjaranyar, Banjarsari, Cihaurbeuti, Pamarican dan Ciamis menurut data sementara BPBD Ciamis.

Kerusakan di daerah lain diantaranya Kabupaten Bandung dengan 24 unit rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah rusak, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah rusak dan Kota Tasikmalaya sebanyak 5 unit rumah yang rusak.

Rumah warga yang rusak tersebar di beberapa kecamatan di Garut, paling parah terdapat di kawasan Cilawu, Garut. Fasilitas umum yang rusak yaitu atap plafon beberapa bagian bangunan RSUD Pameungpeuk. Hingga minggu sore, 28 April 2024 BNPB sebut korban luka akibat gempa Garut bertambah menjadi 8 orang, dimana sebelumnya 4 orang luka-luka.

Terkait dengan peristiwa ini, pemerintah kabupaten Garut menetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Masa penanganan bencana berlaku selama 14 hari ke depan. Pendataan dan penanganan korban gempa terus dilakukan dengan siaga.

Warga dihimbau untuk tetap berhati-hati pasca gempa. Namun sebaiknya tetap tenang tanpa terpengaruh isu yang simpang siur. Pastikan bangunan tempat tinggal aman dan cukup tahan gempa sebelum kembali ke rumah.

Warga juga dihimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak karena kemungkinan rapuh dan membahayakan. BPBD Jawa Barat akan segera memperbaiki fasilitas umum, perbaikan rumah warga dan pembersihan materil dampak gempa.

Pendataan terus dilakukan dan mengupayakan yang terbaik agar bencana ini segera dapat ditanggulangi. Warga sebaiknya tetap waspada dan mengikuti himbauan di atas guna mengantisipasi gempa susulan. Jaga keselamatan dengan menghindari bangunan yang rusak atau rapuh!.