Article Life

Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay, Parents Wajib Tahu!

Apa itu speech delay? bagaimana tanda-tandanya? apa yang harus dilakukan jika anak mengalami gejala speech delay?

 0
Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay, Parents Wajib Tahu!

Tanda Anak Speech Delay - Parents, melihat tumbuh kembang anak secara baik dan bertahap adalah keinginan banyak orang tua bukan? Salah satu tahapan yang cukup penting pada tumbuh kembang anak adalah tahap berbicara atau mengucapkan kata-kata. Namun, anak bisa saja mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak memiliki beberapa faktor pemicu. Paparan gadget dan TV yang berlebihan serta kurangnya stimulasi dari orang tua juga jadi salah satu penyebab keterlambatan bicara anak. Sayang, cukup banyak orang tua yang tidak menyadari anaknya mengalami speech delay, dan ini akan sangat menganggu perkembangan anak. Untuk itu, simak atikel ini sampai selesai ya parents!

Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay

Mengutip Parenting.com sebelum anak sampai umur 2 tahun ada tanda-tanda yang bisa menunjukan seorang anak mengalami speech delay atau normal.

Apa saja tanda anak mengalam speech delay? Simak pembahasan berikut ini!

12- 18 Bulan

Anak tidak membuat sepatah kata apa pun. Anak juga tidak merespon ketika diajak bicara. Padahal, pada usia ini, anak seharusnya sudah bisa mengucapkan 1 sampai  2 kata, mengenali nama, memahami perintah sederhana, dan menirukan suara.

24 bulan (usia 2 tahun)

Masih belum mampu mengucapkan kata-kata. Komunikasi berlangsung hanya dengan menggumam atau menunjuk-nunjuk. Apabila anak mengalami gangguan kesehatan tertentu, pada usia ini anak bisa mendadak kehilangan semua kosakata yang sebelumnya sudah dikuasai. Anak pun jadi lebih pendiam dari biasanya.

30 Bulan

Anak hanya mampu berbicara hanya dengan beberapa kata saja. Penguasaan kosa kata pun masih sangat terbatas. Padahal, anak usia 30 bulan seharusnya sudah bisa mengucapkan kalimat sederhana. Anak 2.5 tahun harusnya sudah menguasai sekitar 450 kosakata dan bisa mengenali warna.

3 tahun

Anak hanya berbicara dengan kata-kata yang terbatas. Orang lain pun susah mengerti apa yang dikatakan anak. Umumnya anak usia 3 tahun sudah mulai berbicara dan mengucapkan kalimat-kalimat sederhana. Penguasaan kosakatanya pun sudah sangat banyak, yaitu mencapai 1000 kata.

Jika anak mengalami tanda-tanda keterlambatan bicara, jangan tunggu waktu lama untuk mengatasinya. Segera lakukan langkah-langkah tepat untuk membantu anak bisa berbicara sesuai usianya.

Penyebab Utama Anak Alami Speech Delay

Menurut American Psychology, Beberapa anak dengan keterlambatan bahasa bicara memiliki masalah perkembangan atau fisik yang mendasar hingga menyebabkan keterlambatan tersebut.

Berikut ini 4 penyebab paling umum dari keterlambatan bahasa bicara:

  • Masalah oral-motorik

Keterlambatan bicara sering terjadi ketika ada masalah di area otak pengontrol otot yang bertanggung jawab untuk berbicara. Akibatnya, anak mungkin kesulitan menghasilkan suara karena tidak dapat mengoordinasikan gerakan bibir, lidah, dan rahang.

Ketika otak tidak berkomunikasi dengan otot wajah, ini suatu kondisi yang disebut apraksia, anak tidak dapat menggerakkan otot yang diperlukan untuk berbicara. Gangguan motorik-oral lainnya, disartria, terjadi ketika otot-otot yang mengendalikan wajah, bibir, dan lidah terlalu lemah untuk bekerja dengan baik.

  • Autisme

Keterlambatan bicara sering terjadi pada anak autis. Satu studi di Amerika Serikat menemukan bahwa setengah dari anak usia 3-4 tahun yang didiagnosis autisme tidak dapat berbicara pada tingkat yang sesuai dengan usia mereka. Gangguan spektrum autisme juga memengaruhi perkembangan bahasa dengan cara lain.

Anak autis mengalami kesulitan berkomunikasi secara nonverbal, sehingga mereka mungkin tidak menunjuk untuk mengungkapkan kebutuhannya pada usia 12 bulan.

Autisme juga menyebabkan masalah umum lainnya untuk keterlambatan bahasa bicara: Orang lain mungkin tidak memahaminya karena mereka terus mengulangi kata-kata yang sama, biasanya frasa yang mereka dengar di acara TV, video game, atau film.

  • Masalah Pendengaran atau Auditory Processing Disorder (APD)

Kesulitan mendengar secara signifikan memengaruhi kemampuan anak untuk berbicara, menggunakan bahasa, dan memahami orang lain. Beberapa anak memiliki masalah pendengaran yang disebut Auditory Processing Disorder (APD) yang menghalangi mereka untuk memahami apa yang mereka dengar.

  • Disabilitas Intelektual

Anak-anak tunagrahita sering mengalami keterlambatan perkembangan yang luas yang memengaruhi perkembangan bicara dan bahasa mereka serta perkembangan belajar, sosial, emosional, dan fisik mereka.

Anak-anak ini mungkin kesulitan menghasilkan atau mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain. Mereka mungkin juga kesulitan menyusun kalimat atau memahami bahasa.

Panting untuk Ayah maupun Bunda, hal yang paling penting diingat tentang keterlambatan bahasa atau speech delay adalah diagnosis dan pengobatan sedini mungkin.

Penangan lebih awal akan membuat perbedaan besar yang cukup signifikan.

Lakukan Stimulasi untuk Hindarkan Anak Dari Speech Delay ya Parents!

"Rajin mengajak Si Kecil ngobrol menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Ajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, misalnya membahas tentang kartun kesukaan atau kegiatan yang dilalui selama satu hari. Selain itu, bercerita menggunakan buku-buku dongeng yang dilengkapi gambar-gambar menarik merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi speech delay pada anak."

dr. Verury Verona Handayani, Halodoc.com

Mengutip Halodoc, stimulasi pada anak memang seharusnya dilakukan sejak dini agar anak terhindar dari masalah keterlambatan berbicara atau speech delay. Ayah dan Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi speech delay pada anak:

1. Lakukan Diskusi Sederhana dengan Si Kecil

Rajin mengajak si kecil ngobrol ternyata jadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Ayah dan Bunda bisa ajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, misalnya membahas tentang kartun kesukaan atau kegiatan yang dilalui selama satu hari.

Tidak perlu kalimat yang panjang, gunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti anak, sehingga anak tidak kesulitan untuk menjawab semua pertanyaan ibu. Dengan begini, ibu menciptakan suasana diskusi yang menarik untuk anak. Ke depannya, anak juga akan tertarik jika ibu kembali mengajak anak berdiskusi.

2. Belajar Bernyanyi atau Menirukan Suara Bersama

Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan menyenangkan untuk anak kecil. Ciptakan suasana menyanyi sesantai mungkin, berikan lagu anak-anak yang memiliki kata-kata sederhana dan nada sederhana. Lakukan nyanyian dengan memberikan sedikit gerakan tarian agar anak merasa tertarik.

Selain melatih gerak, bernyanyi bersama akan membuat anak memiliki tambahan kosakata. Tidak perlu berganti lagu setiap hari, yang penting anak ibu bisa bertambah kosakatanya setiap hari. Jika satu lagu sudah berhasil dinyanyikan dengan baik, boleh berganti lagu agar kosakata juga semakin bertambah.

Untuk orang tua muslim membaca ayat suci Al-Qur’an dan membacakan buku-buku islami bisa menjadi stimulasi yang baik untuk si kecil.

Jika Parents Merasa si Kecil Mengalami Gejala Speech Delay, Segeralah Berkonsultasi dengan Spesialis!

Jika Ayah dan Bunda sudah mencurigai adanya masalah dalam perkembangan bicara si kecil, evaluasi awal dari dokter atau ahli tumbuh kembang penting untuk dilakukan. Saat melakukan evaluasi, ahli biasaya akan melakukan rangkaian tes untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan bahasa anak.

Setelah menjalankan serangkaian tes, dokter atau ahli tumbuh kembang anak akan langsung memberikan alternatif terbaik untuk anak Anda. Jika diputuskan bahwa anak perlu terapi wicara, peran orangtua sangat penting untuk mengamati seluruh proses terapi wicara supaya orangtua dapat ikut berpartisipasi dan melakukan terapi sendiri ketika di rumah.

Ketika masalah gangguan bahasa, bicara, pendengaran, atau perkembangan lainnya terjadi, penanganan sedini mungkin sangat membantu untuk mendukung kebutuhan anak. Oleh karena itu, berapa pun usia anak, mengenali sejak dini adanya masalah di dalam tumbuh kembang anak menjadi sangat penting supaya masalah apa pun bisa diatasi sejak awal. Dengan begitu, kemampuan anak pulih dari masalah perkembangan pun persentasinya bisa lebih besar.

Semangat terus untuk menjadi orang tua terbaik ya parents, Semoga bermanfaat!


Share Your News on Netizen Indonesia

Got news to share? Post your stories, updates, and announcements on Netizen Indonesia and reach a wider audience. Join our community today and make your voice heard!


What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow