Stop Menormalisasikan Tindakan Kenakalan Pada Anak
Banyak sekali faktor yang bisa membuat anak melakukan kenakalan biasanya tanpa disadari orang tua melakukan tindakan negatif seperti berbohong, berbicara kasar dan bahkan berbicara kotor.
Netizen Indonesia - Anak kecil selain suka bermain juga suka berkreasi dan mencoba berbagai hal baru, anak kecil juga cenderung suka menirukan orang lain baik gaya bicaranya dan tingkah lakunya untuk itu para orang tua harus berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Pendidikan pertama anak memang dimulai dari keluarga atau orang tuanya terlebih dahulu baru kemudian guru sebagai orang tua ketika berada disekolah, tentu sebagai orang tua selalu mengajarkan hal-hal baik pada anak supaya anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Top Headlines
- Mengenal Lebih Dalam Istilah Closure di Relationship
- Remaja dalam Jerat Narkoba
- Jangan Ragu Memulai Kuliah di Usia yang Tidak Lagi Muda
- Read This Susu Kentang Ini Bikin Sarapan Lebih Bergizi!
- Read This Suka dan Duka Menjadi Pekerja Freelance di Lingkungan Pedesaan
- offer Belanja Online Produk Indonesia di Indonesia Store aja! Click here
It's For You
Inilah Faktor Umum Dapat Menyebabkan Anak Menjadi Nakal
Lalu bagaimana bisa jika seorang anak sampai melakukan tindakan nakal padahal orang tua dan guru tidak mengajarinya? Banyak sekali faktor yang bisa membuat anak melakukan kenakalan biasanya tanpa disadari orang tua melakukan tindakan negatif seperti berbohong, berbicara kasar dan bahkan berbicara kotor.
Kenakalan anak juga bisa saja terjadi karena sering melihat adegan aksi di drama televisi atau smartphone, untuk itu para orang tua harus bisa memperhatikan tontonan anak karena anak suka menirukan apa yang dilihatnya apa lagi jika melihatnya berulangkali. Bisa juga anak menjadi nakal karena terpengaruh oleh teman-temannya dan lingkungan sekitar.
Alasan Stop Menormalisasikan Tindakan Kenakalan Pada Anak
Anak kecil memang polos dan belum bisa membedakan antara mana hal yang baik dan tidak, untuk itu sebagai orang tua harus sabar dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk belajar mengenalkan berbagai hal-hal yang baik dan sebaliknya pada anak.
Ketika melakukan kesalahan terkadang anak-anak suka ngeles dan terkadang sampai berbohong untuk menutupi kesalahannya agar orang tuanya tidak memarahinya, meskipun orang tuanya juga menyadari bahwa anaknya telah berbohong tapi karena melihat muka anak kecil yang nampak ketakutan dan polos sehingga nampak mengemaskan akhirnya orang tua berusaha memaklumi kesalahannya dan pura-pura pecaya pada anak.
Orang tua melakukan semua itu karena menyayangi anaknya tetapi caranya salah, jika anak ketahuan berbohong dan selalu dimaklumi maka anak kedepannya tidak takut untuk berbohong pada orang tuanya ataupun pada orang lain dan menganggap berbohong merupakan hal yang menyenangkan.
Jika anak ketahuan berbohong baiknya orang tua juga menegurnya dan memberikan pengertian bahwa berbohong merupakan tindakan yang salah dan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Ada juga beberapa anak yang suka memukul, mencubit atau berkelahi dengan temannya tetapi orang tua hanya memaklumi nya karena memang masih kecil, jika ada orang lain yang memarahi atau menasehati anaknya maka orang tuanya tidak terima.
Anak kecil memang belum mengerti apa-apa tetapi jika orang tua sudah mengetahui bahwa anak melakukan tindakan yang salah namun tetap dibiarkan saja dan terus dimaklumi, maka anak juga tidak akan pernah tau bahwa tindakannya salah dan bisa berakibat faktal sehingga dia akan mengulangi tindakan tersebut karena menurutnya benar dan orang tuanya tidak melarangnya.
Biasanya anak menjadi nakal juga karena kurangnya perhatian dari orangtuanya jadi anak berusaha mencari cara untuk menarik perhatian orang tuanya namun dengan cara yang salah, orang tua jaman now sering berfikir bahwa memberikan ponsel pada anak dapat membuat anak tenang dan tidak rewel sehingga mudah ditinggal untuk melakukan pekerjaan dan beraktivitas.
Namun anak-anak juga memiliki rasa bosan ingin diperhatikan dan bermain bersama orang tuanya, namun anak tidak bisa mengutarakan keinginannya dengan baik atau anak sudah berusaha menyampaikan keinginannya tetapi orang tua sengaja mengabaikannya karena sibuk dengan pekerjaannya.
Untuk orang tua stop Menormalisasikan kenakalan kecil yang dilakukan oleh anak, mungkin kesalahannya tampak sepele tetapi jika dibiarkan maka takutnya kenakalan yang dilakukan anak akan terus dibawa sampai dewasa nanti.
Sekecil apapun kesalahan yang dilakukan anak jangan pernah mengabaikan nya, tidak perlu memarahi anak cukupi berikan pengertian dan bantu anak untuk memperbaikinya dengan begitu anak akan mulai mengerti antara hal yang baik dan tidak.
Share Your News on Netizen Indonesia
Got news to share? Post your stories, updates, and announcements on Netizen Indonesia and reach a wider audience. Join our community today and make your voice heard!
Disclaimer
Account Role
This article has been posted by the Admin, in this blog content is fully trusted. Profile
What's Your Reaction?